SeputaranSulsel, Makassar — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar menggelar kegiatan Sosialisasi, Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana yang dilaksanakan di Hotel Karebosi, Kota Makassar. Selasa, 19/11/2024.
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan strategi baru dalam implementasi program guna meningkatkan kesejahteraan keluarga di Makassar.
Plt Kepala DPPKB Kota Makassar, Syahruddin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya program ini untuk menciptakan keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan persebaran penduduk.
“Program Bangga Kencana bukan hanya tentang pengendalian jumlah anak atau penggunaan alat kontrasepsi, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk membangun keluarga yang berkualitas,” ujar syahruddin.
Sebagai bagian dari strategi baru, DPPKB memperkenalkan sejumlah inovasi, seperti pembentukan kader PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa), Lorong Pengendali Stunting (LOPIS), Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), serta program Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL).
Semua ini ditujukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang teridentifikasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021–2026 Kota Makassar.
Dalam sosialisasi ini, beberapa kendala yang menjadi perhatian, antara lain rendahnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), terbatasnya Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) di kecamatan, hingga kurangnya pemahaman keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak.
“Kami berharap kegiatan ini mampu membangun sinergi antara seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan tersebut,” tambah Syahruddin.
Pemerintah Kota Makassar juga mendapatkan berbagai penghargaan atas keberhasilannya dalam melaksanakan program Bangga Kencana di tingkat provinsi dan nasional.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mendukung program yang bertujuan meningkatkan kualitas keluarga.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terkait pengendalian penduduk serta penguatan pembangunan keluarga.
Dengan sinergi dan dukungan berbagai pihak, Makassar diharapkan dapat terus menjadi kota yang “Sombere’ dan Smart” dengan kualitas kehidupan keluarga yang lebih baik.